Makalah Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.                                                                           .
Makalah ini kami susun karena tugas oleh dosen pengampu mata kuliah Makro Ekonomi. Karena ini merupakan syarat untuk lulus dari mata kuliah tersebut.


Makalah dengan judul “ Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2009-2010 “Judul ini kami ambil juga untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak lain yang tertarik mengetahui tentang ekonomi di jawa tengah.                  .

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Makro Ekonomi, Indra Darmawan, S.e., M.Si yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.                         .

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.


Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  ................................................................................................     i
DAFTAR ISI  ...............................................................................................................    ii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah  .........................................................................................    1
B. Rumusan Masalah  ...................................................................................................    1

BAB 2 ISI
A. Landasan Teori  ........................................................................................................   2
B. Pembahasan  .............................................................................................................    9

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan  .............................................................................................................  12
B. Saran  .......................................................................................................................  12

DAFTAR PUSTAKA  .................................................................................................  13

Bab 1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Perekonomian erat kaitannya dengan kemajuan bangsa. Hal itu yang menjadi dasar bagi suatu bangsa untuk memajukan perekonomian dengan berbagai cara. Bangsa Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang tentunya ingin memajukan perekonomian.

Kecerdasan dalam membangun bangsa sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Ada banyak cara untuk menumbuhkan perekonomian dalam suatu Negara. Hal ini menjadi pekerjaan para pemimpin bangsa untuk memikirkan cara – cara yang dapat ditempuh guna memajukan perekonomian. Tetapi warga Negara juga dituntut untuk ikut serta dalam membangun bangsa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang dan pembatasan masalah, maka makalah ini akan membahas beberapa masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Berapakah persentase pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah?
2. Sektor – sektor apa saja yang dominan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah?

Pertambangan, bahan mentah, ataupun barang-barang manufaktur oleh Negara-negara sedang berkembang. Penurunan hargadi pasar dunia akan bahan-bahan mentah produk pertanian ataupunhasi pertambangan akan sama seperti halnya harga minyak bumi ataupun harga tembaga dipasar internasional.
B. Aliran Penanaman Modal ( Investasi ) Asing
Aliran capital asing dari luar negeri baik oleh sektor pemerintah maupun swasta asing dapat merupakan suplemen atau pelengkap bagi usaha pemecahan lingkaran setan kemiskinan. Penanaman modal asing banyak bergerak disektor eksploitasisumber alam berupa pertambangan, kehutanan, perikanan, dan juga sektor manufaktoring. Swasta asing yang melakukan investasi umumnya merupakan perusahaan besar multinasional.
C. Bantuan Luar Negeri Berupa Hadiah Dan Pinjaman
Bantuan asing biasa diberikan secara langsung atau melalui lembaga keuangan internasional. Contoh bantuan langsung berupa hadiah atau pinjaman yang diberikan oleh US-AID ( United State Agency for International Development ), suatu lembaga bantuan luar negeri pemerintah amerika serikat, atau dari badan luar negeri yang serupa dari Negara-negara maju telah berkembang lainnya.

B. Pembahasan
Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh Di Atas Rata-Rata Nasional
Angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah 2009 meningkat sebesar 4,7 persen. Sedikit di atas rata-rata angka pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 4,5 persen produk domestik bruto.                                            .

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, Syarifuddin Nawie, menyatakan angka itu ditopang oleh pertumbuhan positif di semua sektor ekonomi. "Pertumbuhan tertinggi di sektor jasa sebesar 7,8 persen," kata Syarifuddin dalam konferensi pers di kantornya, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (10/2).                        .


Menyusul kemudian sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan sebesar 7,8 persen dan sektor pengangkitan dan komunikasi 7,0 persen. Dari sisi produksi, sumber utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2009 adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 1,3 persen. Diikuti sektor pertanian 0.9 persen.                     .

Di sisi konsumsi, sumber utama pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga 3,5 persen, konsumsi pemerintah 1,5 persen, pembentukan modal tetap bruto 1,0 persen, dan konsumsi lembaga non profit 0,1 persen. "Sedangkan untuk komponen ekspor dan impor memberikan andil negatif masing-masing sebesar minus 2,8 persen dan minus 0,4 persen," kata dia.                                                          .

Sedangkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah tri wulan IV/ 2009 meningkat sebesar 4,6 persen jika dibandingkan pada triwulan yang sama pada tahun lalu. Namun, Syarifuddin Nawie, PDRB tri wulan IV 2009 itu menurun 4,5 persen dibandingkan dengan tri wulan III/2009.                                        .

Besaran PDRB Jawa Tengah, menurut Nawie, atas dasar harga berlaku mencapai Rp 393,0 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 175,7 triliun. Ditambahkan, sebagian besar PDRB Jawa Tengah selama tahun 2009 digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 65,3 persen, konsumsi lembaga non-profit 1,5 persen, konsumsi pemerintah 14,3 persen, pembentukan modal tetap bruto 19,3 persen, serta ekspor netto 1,7 persen dengan rincian ekspor 45,1 persen dan impor 43,3 persen.

Hampir semua komponen PDRB 2009, mengalami pertumbuhan positif, kecuali ekspor dan impor yang mengalami konstraksi pertumbuhan masing-masing sebesar minus 5,5 persen dan minus 0,8 persen. Sedangkan, komponen PDRB penggunaan yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi pemerintah sebesar 11,3 persen. Diikuti konsumsi lembaga non-profit 7,4 persen, pembentukan modal tetap bruto 5,6 persen, serta konsumsi rumah tangga 5,4 persen.



Ekonomi Jateng Tumbuh 5,8 Persen pada 2010

Pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah sepanjang 2010 mampu menembus level 5,8% dimana semua sektor mengalami pertumbuhan positif dengan sumbangan terbesar dari sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 8,4%. Sektor industri pengolahan walaupun hanya tumbuh 6,9%, namun memberikan andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 2,2%.

Kepala Badan Pusat Stastistik (BPS) Jateng Lukito Praptoprijoko, Senin (7/2), mengatakan, patut dicermati pula andil masing-masing sektor dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi selama 2010.

Secara umum, sektor yang sumbangannya besar terhadap pembentukan PDRB, juga memberi andil relatif besar terhadap pertumbuhan ekonomi Jateng. Industri pengolahan adalah salah satu contohnya. Sementara untuk listrik, gas dan air bersih, meski pertumbuhannya paling besar, hanya berkontribusi 0,1% terhadap pertumbuhan ekonomi Jateng.

Menyusul sektor listrik adalah sektor jasa-jasa (7,4%), sektor pertambangan dan penggalian (7,1%), konstruksi (6,9%), industri pengolahan (6,9%), pengangkutan dan komunikasi (6,7%), sektor perdagangan hotel dan restoran (6,1%), sektor keuangan real estat dan jasa perusahaan (5,0%), serta sektor pertanian (2,5%).

''Sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan laju pertumbuhannya hanya sebesar 2,5% dan andilnya hanya 0,5% terhadap perekonomian Jateng,'' jelas Lukito.

Pencapaian selama 2010 ini sebelumnya diperkirakan banyak kalangan. Bank Indonesia Semarang memprediksi ekonomi Jateng akan tumbuh di kisaran 5,6%-5,8% (yoy)  atau mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2009 sebesar 4,7% (yoy).

''Dilihat dari sisi sektoral ada 3 sektor ekonomi utama di Jateng yaitu industri pengolahan, pertanian dan sektor perdagangan hotel dan restoran tetap mengalami pertumbuhan positif dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi tahun 2010,'' ujar Ratna E Amiaty, Pemimpin BI Semarang.

Ekonom dari Unika Soegijapranata Semarang Andreas Lako mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi ini naik signifikan tetapi banyak tantangan yang dihadapi Jateng dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 2011. "Tantangan ini misalnya cuaca ekstrem, kendala perizinan investasi, serta biaya birokrasi pemerintahan yang harus dikeluarkan swasta. Namun banyak juga peluang yang bisa mendorong laju perekonomian seperti operasional jalan tol dan pelaksanaan Pilkada di 7 kab/kota," jelas Andreas



Bab 3. Penutup

A. Kesimpulan

Angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah 2009 meningkat sebesar 4,7 persen. Sedikit di atas rata-rata angka pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 4,5 persen produk domestik bruto. Sedangkan angka Pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah sepanjang 2010 mampu menembus level 5.8 persen.

Penyumbang utama dalam pertumbuhan perekonomian di Jawa Tengah tahun 2009 adalah disektor Jasa. Pada tahun 2009 sektor jasa menyumbangkan 7,8 persen, sedangkan pada tahun 2010 sekto industri pengolahan tumbuh 6,9 persen dan memberi andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.

B. Saran
Untuk lebih meningkatkan perekonomian di wilayah Jawa Tengah, sebaiknya di sektor pariwisata lebih ditingkatkan. Karena sektor ini sebenarnya sangat menjanjikan, terlebih diwilayah Jawa Tengah sangat banyak tempat wisata yang sebenarnya bisa dimaksimalkan potensinya.

Tempat-tempat wisata sangat banyak yang dapat menunjang perekonomian diwilayah Jawa Tengah. Seperti wisata alam, wisata sejarah, dan wisata-wisata lain yang sangat potensial. Jika sektor wisata dapat dimaksimalkan, bukan tidak mungkin wilayah Jawa Tengah bisa menjadi salah satu wlayah di Indonesia yang tergolong paling kaya.

Makalah dibuat oleh : Murti Indriyah. Mahasiswa Sanata Darma

Posting Komentar

0 Komentar